Senin, 27 Desember 2010

Tempat Sunat Tanpa Rasa Sakit

Nama Klinik : BOGEM

Bogem sebenarnya adalah nama desa yang terletak di daerah Prambanan antara Jogja – Klaten. Konon laki laki yang sewaktu kecil di khitan di bong supit daerah bogem, memiliki kelebihan dari mereka yang disunat oleh dokter biasa. Para juru sunat yang turun temurun ini - selalu menyisakan sayatan kulit yang membentuk semacam "jengger" di bawah perbatasan kepala dan batang. Ketika anak anak ini dewasa, mereka baru tahu kegunaan jengger ini. Konon bisa membuat para pasangannya terpuaskan kebutuhan batinnya. Tak heran juru sunat ini selalu menjadi langganan pangeran pangeran keraton jawa ketika masih kecil.

Lokasi di Jakarta
Bogem juga membuka cabang di Jakarta hanya ada 1, dengan memakai merk dagang : “Juru Supit Bogem di Jakarta”. 
Alamatnya : Jl. PKP , Kiwi Raya Ciracas, Jakarta Timur.
Arahnya : dari Pasar Rebo kearah Jl. Raya Bogor Perempatan Cibubur masih terus, disebelah kiri ada PT. Khong Guan masih maju gak terlalu jauh, disebelah kiri ada pertigaan kearah kelapa dua, itulah Jalan Kiwi Raya.Kita masuk ke jalan itu kira-kira 5-7 menit. 
Disebelah kanan ada SPBU, masih terus lagi, disebelah kanan ada neon box “BOGEM”.
Atau lebih gampangnya lagi, di awal Jl. Kiwi
Rumah yang didominasi dengan cream dan coklat tua-marun ini layaknya rumah tinggal penghuninya. Halaman depan rumah yang dijadikan untuk parkir bisa memuat kira-kira 15-20 mobil.







Sebelum Khitan, anak disyaratkan untuk mandi disertai pembersihan pada bagian “burung”nya dan Makan. Perlengkapan yang dibawa sarung dan celana kolor seperti celana basket atau bola atau celana yang longgar. 

Pasien sunat diberikan obat antibiotik dan dipersilahkan untuk berbaring sambil menunggu anak-anak yang lain yang belum selesai disunat untuk diberi penjelasan. Biaya sunat sebesar 450.000 rupiah. Setelah 4 anak berbaring sambil bergiliran di pasangkan kain yang dibentuk seperti celana Sumo dan langsung dipakaikan celana dalamnya. Salah satu petugas disitu menjelaskan mengenai perawatan selama dirumah. Pasien dibekali beberapa obat, yaitu antibiotik, penahan rasa sakit dan perban untuk mengganti dirumah (jika diperlukan). Ternyata perawatan tak sesulit yang saya bayangkan. 
Hanya menjaga agar perban tidak basah terkena air, kalau air seni tidak masalah kita tinggal mengipasnya supaya cepat kering. 
Dan jangan dibiarkan burungnya menjuntai kebawah, diusahakan agar posisi tetap menghadap keatas. 
Selama 2 hari ini tidak perlu mandi, culup di lap saja. 
Hari ketiga perban boleh dibuka, tetapi bila tidak berani diperbolehkan untuk datang ke rumah bogem lagi dan dibantu pihak mereka. Biasanya akan kering dan sembuh dalam waktu 5 hari.

Demikian semoga bermanfaat.

(sumber : http://titamanis.multiply.com)